5 Pertempuran di Indonesia Pasca Kemerdekaan
5 Pertempuran di Indonesia Pasca Kemerdekaan

5 Pertempuran di Indonesia Pasca Kemerdekaan  Diselenggarakannya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia bukanlah akhir dari perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Meski telah mendeklarasikan diri sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, banyak ujian yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Komika Praz Teguh Umumkan Pamit dari Podcast Warung Kopi

Hal inilah yang menyebabkan kondisi keamanan dan pertahanan Indonesia belum benar-benar stabil pada masa-masa awal setelah kemerdekaan. Berbagai pertempuran untuk mempertahankan kemerdekaan pun terjadi di berbagai daerah. Dari berbagai peperangan yang terjadi, berikut ini adalah 5 pertempuran kemerdekaan yang paling berkesan sepanjang sejarah.

BACA JUGA: 

1. Pertempuran Medan Area

Pertempuran Medan Area merupakan konflik pertama yang terjadi setelah proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Peperangan Medan Area merupakan peristiwa perlawanan rakyat Indonesia terhadap munculnya Sekutu yang terjadi di Medan, Sumatera Utara.

Untuk melanjutkan perjuangan, pada bulan Agustus 1946 dibentuklah Komando Resimen Tentara Rakyat Medan Area. Komando resimen ini secara terus menerus melakukan penyerangan terhadap Sekutu di daerah Medan. Hampir di seluruh wilayah Sumatera terjadi perlawanan rakyat terhadap Jepang, Sekutu, dan Belanda. Pertempuran juga terjadi di daerah lain, antara lain Berastagi, Bukit Tinggi, Padang, dan juga Aceh.

2. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya

Pasukan Sekutu yang tergabung dalam Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI) bersama dengan tentara Belanda (NICA) tiba di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 di bawah pimpinan jenderal Inggris, A.W.S. Mallaby. Kedatangan para prajurit tersebut bertujuan untuk membebaskan tawanan sekutu yang ditahan di Indonesia, menduduki tempat-tempat penting seperti Gedung Internatio dan Pangkalan Udara Tanjung Perak, serta menyebarkan pamflet yang berisi himbauan agar rakyat Indonesia menyerahkan senjatanya kepada Sekutu.

Puncaknya, pada tanggal 10 November 1945, pasukan sekutu menyerang kota Surabaya. Sekitar 16.000 pejuang Surabaya tewas dengan perbandingan sekitar 2000 prajurit sekutu yang gugur. Untuk mengenang semangat juang para pemuda Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, tanggal 10 November akhirnya diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.

3. Pertempuran Ambarawa

Pertempuran Ambarawa di Provinsi Jawa Tengah melibatkan Tentara Keamanan Rakyat Indonesia (TKR) dan pasukan militer Inggris. peperangan tersebut berlangsung selama sekitar tiga minggu, dimulai pada tanggal 20 November 1945 dan berakhir pada tanggal 15 Desember 1945.

Namun, memasuki pertengahan Desember, pasukan Inggris semakin terdesak dalam pertempuran tersebut. Selain itu, mereka juga bertugas untuk melindungi para tawanan yang telah dibebaskan. Pasukan Inggris akhirnya memutuskan untuk menyerah dan mundur dari Ambarawa.

4. Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api merupakan kebakaran besar yang terjadi di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat pada tanggal 23 Maret 1946. Dalam waktu kurang lebih tujuh jam, sekitar 200.000 warga Bandung membakar rumah mereka dan meninggalkan kota menuju pegunungan di wilayah selatan Bandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah pasukan Sekutu beserta pasukan NICA Belanda menggunakan Kota Bandung sebagai markas militer yang strategis dalam upaya perang untuk merongrong kemerdekaan Indonesia.

Pembakaran total Kota Bandung dinilai sebagai strategi yang tepat dalam Perang Kemerdekaan Indonesia karena pada saat itu, kekuatan TRI bersama milisi rakyat tidak sebanding dengan kekuatan Sekutu dan NICA yang jumlahnya besar. Setelah peristiwa tersebut, TRI bersama milisi rakyat melakukan perlawanan gerilya di luar Bandung.

5. Puputan Margarana

Salah satu pertempuran yang paling berkesan dalam mempertahankan kemerdekaan adalah perang Puputan Margarana di Bali pada tanggal 20 November 1946. Pertempuran ini dipimpin oleh Kolonel I Gusti Ngurah Rai.

Perlawanan yang sengit membuat militer Belanda mengerahkan pesawat tempur yang diterbangkan dari Makassar. Pasukan Ciung Wanara dibom dan juga ditembak. Namun, pasukan Ngurah Rai tidak mundur, dan I Gusti Ngurah Rai tewas bersama 95 orang pasukannya. Sementara sekitar 400 orang dari pihak Belanda tewas.

By Adminn