Ronald Koeman mengungkapkan kekecewaannya menangani Barcelona. Ia mengklaim presiden Blaugrana Joan Laporta tidak mendapat dukungan.
Koeman bekerja sebagai pelatih Barcelona pada musim 2020-2021. Pelatih asal Belanda ini membantu Los Cules meraih gelar Copa del Rey sebelum dipecat dan digantikan Xavi Hernandez.
BACA JUGA : MU Capai Kesepakatan Pribadi dengan Bek Muda Everton Jarrad
Koeman mengakui pekerjaannya sebagai manajer Barcelona banyak kesulitan. Mantan bek Barca ini sempat bermasalah dengan Laporta terutama saat melatih tim.
Ronald Koeman hanya mengelola 67 pertandingan sebagai pelatih Barcelona. Dia tidak mengaitkan pemecatan itu karena hasil buruk tim, melainkan karena putusnya hubungan dengan Joan Laporta.
“Saya tidak mendapatkan dukungan yang sama dari presiden seperti Xavi. Saat itu saya dipecat dan saya pikir kami tertinggal sembilan poin dari Real Madrid dan sekarang mereka tertinggal sepuluh poin. “Untuk menjadi sukses, Anda harus mendapat dukungan dari presiden,” kata Koeman kepada El Mundo.
Di sisi lain, pelecehan yang dilakukan Laporta tidak membuatnya membenci Barcelona, ia dipuji oleh fans yang melihatnya sebagai bagian dari kesuksesan tim meraih trofi Liga Champions pertama klub (sebelumnya Piala Champions). pemain.
Seperti yang Anda ketahui, Barcelona memenangkan Liga Champions untuk pertama kalinya pada tahun 1992. Klub Catalan itu mengalahkan Sampdoria 1-0 berkat tendangan tajam Koeman di perpanjangan waktu.
“Ketika saya berjalan melewati Barcelona, saya memperhatikan kasih sayang orang-orang, bukan kasih sayang yang berkurang sekarang karena keadaan tidak berjalan baik. Mereka mengingat dan mengingat saya sebagai orang yang menciptakan piala “Klub juara pertama. Saya hanya tidak mendapat dukungan dari presiden,” jelasnya.
BACA JUGA : Mbappe Nilai Euro Lebih Sulit dari Piala Dunia, Martinez Membalas
Usai dipecat dari Barcelona, Ronald Koeman melanjutkan kariernya sebagai pelatih timnas Belanda. Kini ia mengantarkan De Oranje ke Piala Eropa 2024.